hobby-hobby yang ada di indonesia yang sering di pelajari dan di minati

Senin, 29 Oktober 2012


=> yang pertama saya akan menjelaskan silat sebagai beladiri yang bermutu.
=> pencak silat sebagai beladiri yang bermutu


Pengertian seni beladiri di sini jangan diasosiasikan dengan seni tari. Walau pun antara keduanya ada persamaan, yakni sama-sama mengandung unsur keindahan gerak dari seluruh tubuh yang harmonis. Kesenian itu menggugah kehalusan dan kepekaan jiwa seseorang. Lalu di manakah letak seninya Silat? Dalam silat yang nyeni bukan saja karena segi miripnya kepada Tarian (dengan adanya kembangan), akan tetapi dilihat dari segi harmonisnya gerakan-gerakan silat itu sendiri. Keselarasan gerakan tubuh dan anggota tubuh pesilat yang menyentuh hati si penonton, menimbulkan rasa kagum orang yang memandang.

Hal ini dapat dilihat para rangkaian gerak yang disebut dengan JURUS dalam Pencak Silat dan Karate (Kata). Jadi, bukan saja keluwesan geraknya yang dianggap “nyeni”, melainkan juga saat pesilat mengerahkan tenaganya, saat ia menampilkan kelincahan dan kegesitannya. Bagaimana ia menyesuaikan irama gerakan-gerakannya, seperti : bagaimana ia memperlambat gerakan-gerakannya pada saat ia melakukan “sikap-sikap” tertentu, bagaimana ia mempercepat gerakan-gerakannya waktu ia menyerang dengan tangan dan kakinya, serta bagaimana pula ia memperagakan gerakan- gerakan menghindar dengan lincah dan ringan.

Dalam Pencak Silat, baik yang berasal dari Jawa Barat (Ibingan), Jawa Tengah maupun dari Tanah Minang, tampak adanya penggabungan seni tari daerah masing-masing dengan tipu-tipu Pencak Silat, sehingga kita lihat “Kembangan” atau “Ibingan” tadi agak mirip dengan tarian-tarian daerah tersebut di atas (Ingat Jaipongan!). Konon, penyamaran beladiri silat ke dalam seni tari daerah, merupakan suatu upaya para Pendekar di jaman penjajahan untuk melestarikan beladiri silat yang diwarisi dari para guru dan leluhurnya.

Manakah yang disebut “Jurus” atau “Kembangan” itu? Kedua istilah itu merupakan rangkaian gerakan-gerakan beladiri yang disusun sesuai dengan aturan dari aliran atau perguruan silat yang menyusunnya. Di dalamnya tercakup gerakan-gerakan menyerang, menghindar maupun bersikap sesuai dengan ajaran-ajaran perguruan silat masing-masing.
“Seni” ini bagi setiap orang tidaklah sama keindahannya, sebagaimana tidak setiap orang punya penghargaan yang sama terhadap lagu-lagu klasik, pop, rap atau dangdut misalnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar